Bawaslu Kab. Batang Jalin MoU Dengan Perguruan Tinggi
|
Batang - Demi meningkatkan kualitas demokrasi di Kabupaten Batang, Bawaslu menggandeng Universitas Selamat Sri (UNISS) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Batang dalam program Bawaslu Goes To Campus.
Kerja sama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani hari ini, Kamis (3/09/20) di Sekretariat Bawaslu Kabupaten Batang.
Perguruan tinggi merupakan mitra strategis Bawaslu, civitas akademica merupakan kaum intelektual yang masih dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini karena integritasnya. Mahasiswa selain kritis juga idealis dan ini merupakan modal untuk menjadi agen perubahan dalam membangun demokrasi di Kabupaten Batang.
"Goes to campus" , adalah salah satu program Bawaslu yang bertujuan : mengenalkan Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu, membumikan pengawasan partisipatif, dan peningkatan pendidikan politik. Hal ini dilakukan untuk mengajak masyarakat kampus menjadi pengawas partisipatif. Dalam program ini diharapkan dari jajaran Bawaslu bisa mentransformasikan ilmu pengawasan dan penanganan pelanggaran kepada mahasiswa.
Luth, Wakil Rektor III UNISS menyampaikan siap membantu dan mendukung program Bawaslu. “Mendukung sepenuhnya apa yang menjadi kesepakatan bersama maupun meningkatkan pengawasan partisipatif dan memberi edukasi untuk pemilih pemula, meningkatkan demokrasi bangsa. Dan kami sengaja mengajak semua Dekan yang ada di UNISS dengan harapan nantinya hal ini dapat disampaikan kepada seluruh mahasiswa secara merata” tutur Luth saat memberi sambutan dalam acara MoU.
Dilanjut Ridwan, Ketua STKIP Muhammadiyah Batang mengatakan “Goes to campus merupakan terobosan yang sangat luar biasa, sehingga kami sangat mensupport Bawaslu. Prinsip kami adalah, kami mau bekerjasama dengan siapapun asal dalam hal kebaikan. Apalagi program Bawaslu ini sangat mulia.” Ujar Ridwan.
Ketua Bawaslu Kabupaten Batang Achmad Soeharto menjelaskan, Perguruan tinggi merupakan kaum terpelajar yang mempunyai kapasitas sebagai agen of change dalam berdemokrasi. Harapan yang besar kepada mahasiswa nantinya bisa bersinergi, berkolabirasi dengan Bawaslu, yaitu dengan terlibat aktif dalam pengawasan partisipatif dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memerangi politik uang. Dengan pendidikan politik yang memadai maka pada saatnya politik uang bisa diminimalisir bahkan bisa dibrantas, Sehingga Pemilu dan Pemilihan yang berintegritas, bermartabat dan berkeadilan bisa terwujud. Tegas Harto.
Tag
Berita