Lompat ke isi utama

Berita

Pentingnya Edukasi Politik Bagi Pemilih Pemula

Ketua Bawaslu Kabupaten Batang saat menandatangani MoU bersama Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII provinsi Jateng, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang serta Kementerian Agama Kabupaten Batang, (14/2/20).

BATANG - Bawaslu Kabupaten Batang mempunyai program dalam edukasi politik dan demokrasi yaitu Bawaslu Mengajar. Karena itu, kemarin Jum’at (14/2/2020) bertempat di hotel Dewi Ratih Batang Bawaslu Kabupaten Batang menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bersama satuan pendidikan formal dan non formal (SMA, SMK, MA dan Paket C) di Kabupaten Batang.

Dengan dihadiri 100 peserta yang terdiri dari kepala sekolah seKabupaten Batang, pengawas SLTA sederajat, Ketua MKKS, dan juga penilik pendidikan non formal kecamatan seKabupaten Batang. Dalam sosialisasi tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII provinsi Jateng, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang serta Kementerian Agama Kabupaten Batang yang nantinya bisa bersama-sama berkomitmen untuk mencerdaskan anak bangsa melalui edukasi politik untuk mewujudkan pemilu yang bersih dan berintegritas kepada para pelajar SMA, SMK, MA dan Paket C yang rata-rata adalah para pemilih pemula. "Kita harus menanamkan nilai-nilai politik yang positif sejak dini dan berkesinambungan kepada pelajar." Terang Achmad Soeharto Ketua Bawaslu Kabupaten Batang saat sambutan acara.

Lanjutnya, Bawaslu Mengajar ini adalah untuk membuka wawasan pelajar agar mengerti hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga untuk mengajak pelajar di Kabupaten Batang menjadi pengawas partisipatif. "Pelajar bukan hanya dijadikan sebagai obyek pemilu saja, tapi diharapkan juga bisa menjadi subyek pemilu dengan menjadi pengawas partisipatif." Imbuh Harto.

Pelaksana Tugas Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII Provinsi Jateng Sunarto, S.Pd., M.Pd. yang hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa investasi masa depan adalah melalui pendidikan. Sekolah adalah tempat menanamkan bibit-bibit kebaikan yang akan terus berkembang. "Disekolah itu tempat tumbuhnya pribadi-pribadi. Sedangkan dimasyarakat adalah tempat pemberi informasi dan penyesuaian. Pendidikan karakter itu lebih penting. Saat sekarang ini pelajar sedang membangun posisi, karakter, dan akan memilih pada tahun 2024 mendatang." Jelas Sunarto.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang yang diwakilkan oleh Bambang Suryantoro, S.H., M.Si. selaku sekretaris yang juga narasumber mengatakan dengan diadakannya sosialisasi ini agar moralitas pendidikan pemilu bisa meningkat. Beliau memaparkan indikator kualitas pemilu: 1. Penyelenggara menjadi adil, 2. Tingginya partisipasi pemilih cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, 3. Demokrasi internal partai, 4. Terpilihnya wakil rakyat yang bertanggung jawab, 5. Terpilihnya pemimpin yang mendorong pemerintah yang bersih.

Dia juga menjelaskan alasan perlunya kerjasama pengawasan pemilu yaitu karena Subyektif: keterbatasan personil dan Obyektif: wilayah pengawasan sangat luas. Kemudian bentuk-bentuk pengawasan partisipatif yaitu diantaranya ikut membantu pengawasan pemilu agar tercipta pemilu yang jujur dan adil terutama bisa melaksanakan tolak politik uang.

Narasumber berikutnya dari Kementerian Agama Kabupaten Batang Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren H. Sugi Edi, S.H. menjelaskan pendidikan politik non formal yang berpengaruh paling utama yaitu keluarga. Sedangkan untuk pendidikan formal yang paling berpengaruh yaitu di sekolahan. Harapan adanya pendidikan politik di dalam sekolahan yaitu menjadikan anak didik lebih baik dan nantinya bisa menjadi generasi penerus atau pemimpin yang amanah.

Humas : Bawaslu Kabupaten Batang

Tag
Berita