Tatap Muka di MA NU 01 Banyuputih, Bawaslu sebarkan Pengawasan Partisipatif
|
BAWASLU BATANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Batang kembali gelar Bawaslu Mengajar “Pendidikan Politik dan Demokrasi Bagi Pemilih Pemula” di MA NU 01 Banyuputih secara tatap muka, Rabu (10 November 2021).
Bawaslu mengajar yang semula dilakukan secara daring melalui zoom meeting, kini kembali dilakukan secara tatap muka. Berbeda dengan Bawaslu mengajar yang sebelumnya, kini Bawaslu Kabupaten Batang gandeng KPU Kabupaten Batang dalam kegiatan Bawaslu Mengajar.
Kepala Sekolah MA NU 01 Banyuputih, Muhsin dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Bawaslu Kabupaten Batang telah berkenan memberikan pendidikan politik pada MA NU 01 Banyuputih. Harapannya pada pemilihan di tahun 2024 siswa-siswi MA NU 01 Banyuputih sebagai pemilih pemula dapat memilih dengan hati yang jernih, tidak asal-asalan dan tidak menerima politik uang.
Ketua Bawaslu Batang, Mahbrur menjelaskan pentingnya pendidikan politik kepada siswa-siswi sebagai pemilih pemula. “Ketika pemilih pemula tidak pernah mendapat edukasi pendidikan politik, maka pemilih pemula akan memilih dengan cara yang salah,” kata Mahbrur. Pemilih pemula adalah agent of change bagi negara ini, sehingga diharapkan mereka paham benar akan pendidikan politik.
Anggota KPU Kabupaten Batang, Laila memperkenalkan tentang KPU yang merupakan salah satu penyelenggara Pemilu. Dijelaskan pula alasan KPU bersinergi dengan Bawaslu dalam kegiatan Bawaslu mengajar ini karena KPU dan Bawaslu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Pemilih pemula ini diberikan pendidikan politik sebelum memilih untuk yang pertama kali karena pemilih pemula turut menentukan arah bangsa.
Koordinator Divisi Penyelesaian sengketa Bawaslu Kabupaten Batang, Farichin memperkenalkan siapa saja Penyelenggara Pemilu maupun Pemilihan kepada peserta Bawaslu mengajar. Dijelaskan pula mengenai tugas pokok dan fungsi Bawaslu.
“Pengawas partisipatif sangat penting, karena melihat jumlah pengawas pemilu itu sangat terbatas. Sehingga sebagai pengawas partisipatif, peserta Bawaslu mengajar juga perlu dibekali strategi pengawasan,” jelas Farichin.
“Hal yang merusak kualitas pemilu yaitu hoax, hate speech, politisasi sara, black campaign dan politik uang. Sehingga adik-adik perlu bijak dalam mengelola informasi,” tambah Farichin
Pemilih cerdas merupakan bagian yang penting dalam mewujudkan pemilu yang bersih dan berkualitas. Masyarakat tidak hanya diharapkan hak pilihnya saja, namun mereka juga sebagai subyek pemilu demi menjamin proses pemilihan umum dan intregritas penyelenggaranya.
Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab.
Humas Bawaslu Kabupaten Batang
Tag
Berita