Lompat ke isi utama

Berita

Kolaborasi Pengawasan Melawan Hoax dan Politik SARA

Relawan Patroli Cyber Kabupaten Batang

Relawan Patroli Cyber Kabupaten Batang

Batang – Bawaslu Batang kumpulkan relawan patroli cyber Pemilu 2024 di Kabupaten Batang yang terdiri dari JPPR, Forkombi, Rotasi, Diskominfo Kabupaten Batang dan Saka Adhyasta Pemilu Kwartir Cabang Batang, untuk dibentuk menjadi gugus tugas pengawasan konten internet melawan hoaks dan politisasi sara di media sosial dalam rangka mewujudkan pemilu damai, di Hotel Dewi Ratih, Rabu (29/November/2023).

 

Menjelang Pemilu 2024 masyarakat perlu waspada akan kehadiran hoaks dan propaganda yang umumnya beredar di media sosial. Hoaks sangat berbahaya karena bisa menyesatkan pikiran masyarakat dan memicu kerusuhan. Oleh karena itu penyebaran hoaks harus dicegah agar Pemilu berlangsung dengan damai.

 

Ketua Bawaslu Batang, Mahbrur menyatakan bahwa gugus tugas pengawasan konten internet ini memiliki tujuan meminimalisir dan menampik penyebaran hoaks. Kolaborasi dengan relawan patroli cyber adalah suatu keniscayaan. Hal ini akan lebih efektif dalam mengedukasi masyarakat melalui informasi-informasi kepemiluan yang akurat dan terpercaya. Sebagai informasi, penyebaran hoax dan ujaran kebencian serta politisasi SARA masih menjadi titik rawan dalam penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024. Tentu hal ini dapat diantisipasi oleh peran patroli cyber agar tidak terjadi disinformasi mengenai informasi penyelenggaraan pengawasan Pemilu di tengah masyarakat.

 

Hadir Kasat Reskrim Polres Batang AKP. Imam Muhtadi, S.H., M.H. sebagai narasumber menyatakan bahwa Polri akan ikut mengawasi media sosial menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pesta demokrasi harus berlangsung dengan damai. Langkah ini diambil setelah pengalaman di Pemilu 2019 lalu saat media sosial menjadi medium sangat aktif pada masa Pemilu. Dalam artian, jelang Pemilu Polri melakukan pengamanan tak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Penyebabnya karena masyarakat Indonesia sangat aktif di media sosial. Dengan pengamanan maka diharap dunia maya jadi lebih tertib dan tidak ada kericuhan, jelang maupun ketika Pemilu 2024.

 

Masyarakat dihimbau untuk mensukseskan Pemilu dan menjaga perdamaian, serta tak terpengaruh oleh berita hoaks. Ketika ada hoaks jangan dipercaya begitu saja tetapi harus diperiksa kebenarannya, seperti asal usul, sumber, tanggal, lokasi dan motivasi. Pemilu 2024 wajib disukseskan dan salah satu caranya adalah dengan menghalau hoaks dan propaganda.
Lebih lanjut AKP. Imam menyampaikan ketentuan kampanye di medsos sesuai PKPU No. 15 Tahun 2023. Ia juga menegaskan bahwa pembuat berita hoax ada ancaman pidananya. Tegas AKP. Imam.

 

Sementara Dosen Fakultas Ilmu Komputer Udinus Semarang Dr. Agus Triyono, S.Sos., M.Si. yang juga narasumber membeberkan timeline hoaks pemilu terjadi pada waktu pra kampanye, kampanye, saat pemberian suara, dan hitung suara. “Faktanya hoaks meningkat dari waktu ke waktu dan topik politik selalu mendominasi, sedangkan tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih di level sedang.” Katanya.

 

Ia juga menuturkan hal yang bisa menjadi potensi sumber hoaks diantaranya adalah penundaan, keterlambatan, perubahan, koreksi, inkonsistensi dan tidak transparan, pembiaran dan pengabaian. Selanjutnya strategi dalam menangkal hoaks diantaranya dengan deteksi hoaks yang beredar segera, deteksi isu yang berpotensi jadi hoaks. kemudian respon cepat yaitu cepat menindaklanjuti aduan hoaks dan respon tepat yaitu tepat memilah aduan hoaks.

Humas Bawaslu Batang